"Sampah" emosi yang menumpuk di hati setiap saat perlu ditumpahkan, butuh dicurahkan agar tidak menjadi ledakan emosi yang berujung pada tindakan mer
Masalah problematika hidup sudah menjadi bagian dari proses tumbuh kembang mental manusia. Selain menguatkan dan mbentuk kepribadian karakter seseorang, masalah tersebut akan menjadi "sampah" emosi yang mengendap dalam hati dan pikiran.
"Sampah" emosi yang menumpuk di hati setiap saat perlu ditumpahkan, butuh dicurahkan agar tidak menjadi ledakan emosi yang berujung pada tindakan merugikan diri sendiri dan orang lain. Mencurahkan sampah emosi di hati ini oleh ilmu psikologi disebut "Katharsis".
Katharsis adalah suatu cara atau proses melepaskan / mengungkapkan perasaan emosi yang terpendam dalam hati agar hati benar-benar terasa "plong" lega. Banyak cara katarsis yang dikembangkan oleh para ahli / praktisi psikologi salah satunya adalah "curahan hati" atau yang disebut curhat.
Curhat ini yang sering dilakukan oleh orang, yang tidak disadari bahwa itu adalah proses "Katharsis". Itulah kenapa orang itu bawaannya pengen curhat, pengen menumpahkan semua isi hati, sebab curhat adalah kebutuhan wajar seseorang agar emosi & mentalnya tetap sehat. Jangan heran semisal ada emak-emak ngomel tidak jelas ke suaminya, ke anaknya atau ke siapapun. Butuhnya si emak hanya satu, apa yang ada di hati bisa tumpah.. habis itu yang dirasakan: lega...
Apakah kamu pernah mengalamii apa yang dilakukan emak tersebut? Jika iya itu wajar. Manusiawi.
Namun terkadang curhat yang dilakukan seseorang justru menimbulkan masalah baru, hal ini karena cara curhatnya salah, orang yang diajak curhat tidak tepat, media yang dia pakai keliru. Ada satu cara curhat dijamin tidak keliru, dipastikan tidak akan menimbulkan masalah baru, yaitu curhat kepada Tuhan yang maha mengerti isi hati seseorang.
Ceritakan keluh kesahmu kepada Tuhan, biar Dia yang mengubahnya menjadi bahagia.
KOMENTAR