Senang melihat hamparan padi yang mulai berisi dan tak ada penyakit yang dikeluhkan petani. Lebih menyenangkan lagi ternyata harganya lagi tinggi di musim ini. Namun saya menduga ada skenario yang dimainkan mafia untuk menekan harga gabah pada saat panen raya nanti. Dan yang rugi pada akhirnya mayoritas petani.
Jalan - jalan ke sawah di belakang desa sungguh menyenangkan hati, melihat hamparan padi yang mulai berisi. Hasil panen insya Allah bagus pada musim ini, sebab tak ada penyakit yang dikeluhkan petani.
Lebih menyenangkan hati lagi ternyata harga gabah sekarang sedang tinggi. Petani desa tetangga lebih dulu menikmati harga tinggi, dibanding petani-petani lainnya yang akan mulai memasuki panen raya musim ini.
[post_ads]
Skenario Mafia?
Akankah petani-petani lain yang akan memasuki panen raya pertengahan bulan ini dan Februari akan tetap menikmati harga tinggi, seperti petani yang sudah panen sejak dini?
Dalam tulisan ini saya hanya menduga, "ini hanya permainan mafia" untuk mendapatkan harga semurah-murahnya saat panen raya nanti, yang rugi pada akhirnya mayoritas petani. Mudah-mudahan dugaan saya ini salah.
Pemerintah Buka Opsi Impor, Jika Beras Tetap Mahal
Pertama para mafia menaikkan harga beras dengan cara menahan stok mereka digudang. Lalu mereka membeli padi dan gabah dari bakul kecil / petani dengan harga tinggi. Dengan demikian harga beras benar-benar jadi mahal dan berapapun pemerintah dan Bulog melakukan operasi pasar, harga beras sulit diturunkan. Para mafia tentunya sudah menghitung kemampuan Bulog dalam mengontrol harga.
Dalam situasi tersebut, opini "impor beras" dihembuskan melalui pihak-pihak yang bisa mereka kendalikan. Mereka mencoba meyakinkan bahwa pemerintah harus impor beras. PADAHAL PANEN RAYA SUDAH DIDEPAN MATA.
Jika dinalar, antar waktu proses impor dengan panen raya, lebih cepat mana beras yang bakal sampai ke pasar??? Beras impor ataukah beras panen raya dari petani?
Atau jangan-jangan beras-beras impor itu sudah ada di gudang-gudang mafia. Tinggal tunggu pengesahan kebijakan impor, beras itu bisa dilepas di pasar.
Jika skenario mafia ini berjalan mulus, kebijakan impor beras disetujui, maka otomatis mereka punya alasan menekan harga beli gabah petani serendah - rendahnya saat panen raya yang sebentar lagi dilaksanakan. Dengan demikian mereka dapat dua untung sekaligus, keuntungan impor beras dan keuntungan menekan harga beli gabah petani serendah-rendahnya.
Akhirnya lagi-lagi para petani yang dirugikan dan sengsara.
Siapa yang bisa menghentikan ulah mafia ini??? Hanya presiden. Itu kalau beliau benar-benar memihak para petani.
Demikian dugaan saya atas situasi perberasan yang saat ini sedang ramai. Mudah-mudahan tidak benar.
[post_ads]
[post_ads]
KOMENTAR