Data warga Demak pengidap HIV/AIDS kian hari makin memprihatinkan, berdasarkan surat edaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah ...
Data warga Demak pengidap HIV/AIDS kian hari makin
memprihatinkan, berdasarkan surat edaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
nomor 443.22/36.07/3 jumlah warga Demak yang mengidap HIV/AIDS yang resmi
tercatat mencapai angka 436 orang pada tahun 2016. Angka tersebut adalah penderita yang ditemukan
di wilayah Demak maupun di luar Demak. Seperti gunung es, pederita yang tak tercatat
dan tidak terpantau jumlahnya jauh lebih besar dibanding yang tercatat di
Dinkes. Dinkes provinsi Jateng melalui surat tersebut memperkirakan jumlah warga
Demak pengidap HIV/AIDS seluruhnya berjumlah 1173 orang.
Data di atas terungkap dalam acara sosiasasi HIV /AIDS dan
pembentukan forum warga peduli aids yang diselenggarakan oleh UPT Kecamatan Karanganyar
dan Komisi Penganggualangan Aids (KPA) Kabupaten Demak, Selasa pagi (24/1) di
gedung pertemuan kecamatan Karanganyar. Acara dihadiri oleh Sekretaris
Kecamatan Sugiyanto, Sekretaris KPA Kabupaten Demak Zainudin, dan Narasumber Kepala Bidang Pengendalian, Pemberantasan
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Heri
Winarno. Peserta acara sosialisasi melibatkan kepala desa, bidan, ketua karang
taruna, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan ketua PKK dari seluruh desa yang ada
di wilayah kecamatan Karanganyar.
Zainudin dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinan
jumlah penderita HIV/AIDS di Demak yang setiap tahun bertambah banyak. Pada
tahun 2014 tercatat penderita baru 62 orang, tahun 2015 bertambah 72 orang, dan
2016 ada penambahan 60 orang. Melalui acara ini dia meminta kerja sama semua
pihak untuk bersama-sama mencegah penyebaran HIV/AIDS mengingat warga Demak
memiliki potensi risiko terinfeksi HIV, di mana banyak warga Demak yang
merantau ke luar Demak jauh dari keluarga, terpisah lama dengan istri. Dan di
Demak sendiri terdapat tempat-tempat yang berisiko dalam menyebarkan HIV. “Di
Demak tidak ada lokalisasi, tapi di Demak ada banyak lokasi, bahkan hanya
dengan bayar 10 ribu” kata Sekretaris KPA Demak.
Heri Winarno Kabid P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
memaparkan perihal HIV/AIDS mulai dari definisi, ciri-ciri, dampak HIV/AIDS
hingga penyebab dan penanggulangannya.
Heri Winarno Kabid P3PL Dinkes Kabupaten Demak menyampaikan materi tentang HIV AIDS |
Ibu Rumah Tangga Peringkat Satu Penderita HIV/AIDS
HIV menyerang siapa saja dan dari latar belakang profesi apa
saja, tidak hanya mereka yang dianggap “nakal”. Tidak terkecuali Ibu rumah
tangga dan balita, bahkan menurut data Dinas Kesehatan Jawa Tengah jumlah ibu
rumah tangga penderita HIV AIDS yang tercatat sebanyak 6500 orang, menduduki
peringkat pertama. Sementara PSK menempati urutan ke 5 dengan jumlah 2125
orang.
Ibu yang mengidap HIV
AIDS berisiko menularkan virus HIV pada bayi yang ada dalam kandungannya. Hal
ini terbukti dengan ditemukannya kasus bayi yang terinfeksi HIV lahir dari Ibu
positif terinveksi HIV. Akan tetapi infeksi HIV pada janin dan bayi yang
dilahirkan bisa dicegah apabila si ibu mengetahui kondisinya sejak dini dan mau
melakukan treadment yang disarankan oleh konselor. Oleh karena itu, menurut
Heri Dinas kesehatan meminta para bidan yang ada di Desa agar melakukan test
HIV Aids pada setiap ibu yang baru hamil yang berisiko terinfeksi HIV.
Jangan Kucilkan Penderita HIV/AIDS
Dimasyarakat stigma/anggapan orang pada penderita HIV/AIDS
masih negatif, mereka cenderung dikucilkan. Bahkan ada kasus yang diceritakan
oleh Heri, ada ibu muda yang baru saja melahirkan bayi diusir oleh orang tuanya
karena diketahui mengidap HIV/AIDS. Hal ini tidak lepas dari pengetahuan
masyarakat yang keliru mengenai HIV AIDS. HIV dianggap penyakit kutukan bagi
mereka yang “nakal”. Padahal faktanya tidak semua pengidap HIV AIDS berperilaku
“nakal”.
Ada pula mereka yang menjauhi penderita HIV/AIDS, karena
takut tertular, padahal virus ini tidak mudah menular. Aktivitas sosial dan
kegiatan bersama tidak akan menyebabkan orang menularkan atau tertular HIV
AIDS. Virus ini TIDAK akan menular melalui berjabat tangan atau sentuhan kulit,
ciuman, duduk bareng, bersin atau batuk, bahkan makan di wadah yang sama. Virus
ini hanya menular melalui tiga media yaitu Darah, Cairan seperma/vagina, dan
ASI. Berikut ini aktivitas yang berisiko tertular HIV AIDS, melakukan sex
berganti-ganti pasangan, jarum tato yang tidak steril, dan menggunakan jarum
suntik bersama-sama.
Mitos Antibiotik, Antibiotik Tidak Bisa mencegah HIV
Beredar mitos di masyarakat, “untuk mencegah kena HIV
minum anti biotik sebelum main dengan PSK”. Mitos itu TIDAK BENAR kata heri,
Kabid P2PL Dinas Kesehatan Kab. Demak ini menjelaskan anti biotik tidak bisa
membunuh virus HIV. Segagah sesehat apapun dia, meskipun minum anti biotik
begitu dia terinfeksi HIV ia akan positif HIV.
Test dan Pengobatan HIV/AIDS Gratis
Bagi orang yang merasa berpotensi terinfeksi HIV bisa
melakukan tes gratis di seluruh puskesmas yang ada di kabupaten Demak. Tes ini
penting karena virus ini hanya bisa dideteksi melalui tes laboratorium, tidak
bisa dikenali dari kondisi fisik tubuh seseorang. Virus ini masuk ke tubuh
manusia tidak langsung menyerang fisik, butuh 3-10 tahun baru sesorang yang
positif HIV akan merasakan gejala penurunan kesehatan dan serangan berbagai
penyakit. Bisa jadi orang yang tampak segar bugar gagah perkasa, namun dia
positif mengidap HIV. Oleh karenanya disinilah pentingnya melakukan test HIV
bagi seseorang yang berisiko kena HIV.
Mengidap HIV / AIDS bukan berarti kiamat. Penderita positif
HIV/AIDS masih bisa diobati dengan meminum obat ARV. Obat ARV ini disediakan
gratis oleh pemerintah bisa didapat di puskesmas atau rumah sakit yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Obat ARV ini hanya bersifat menghambat perkembangan
virus HIV bukan membunuh virus HIV.
KOMENTAR