Masih ingat Ika Susilowati (13 tahun), gadis yang kemana-mana, ke sekolah harus digendong ayahnya? Kisahnya yang tersebar di dunia maya tern...
Masih ingat Ika Susilowati (13 tahun), gadis yang kemana-mana, ke sekolah harus digendong ayahnya? Kisahnya yang tersebar di dunia maya ternyata mengundang banyak simpati dan dukungan berbagai pihak. Kali ini Ika mendapat dukungan dan bantuan dari Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD) berupa satu buah laptop dan buku-buku langsung dari seorang penulis profesional.
Bantuan Berupa laptop tersebut diserahkan oleh KOHD kepada ika di rumahnya di Desa Waru RT 1 RW 6 Kecamatan Mranggen minggu (7/8) siang.
Disamping itu KOHD mengajak seorang penulis profesional Dian Nafi dari Kauman Demak. Dian Nafi merupakan penulis produktif yang telah menelurkan buku hampir 100 judul, dimana buku-bukunya telah menempati rak-rak di jaringan toko buku nasional gramedia. Dalam kesempatan itu Dian Nafi memberikan motivasi dan karyanya kepada Ika yang duduk di Kelas 1 MTS Al Anwar Mranggen ini.
Haryanto, kordinator Komunitas Omah Harapan Demak menjelaskan alasan mengapa KOHD memberikan laptop untuk Ika, dan mengajak penulis profesional hadir ketemu Ika, karena ternyata dia suka membuat cerpen. "Home Visit pertama sebelumnya kita menggali potensi dan ternyata Ika suka buat cerpen. Untuk menambah semangat serta mengasah kemampuan menulis, maka akhirnya kami memutuskan menggalang donasi untuk membelikan laptop" Kata Haryanto yang sehari hari berprofesi sebagai advokat dan kordintor pendamping PKH.
Dana untuk membeli laptop tersebut dikumpulkan KOHD dari para donatur yang dihimpun melalui media sosial online dan BBM. "Padahal donasinya lewat BBM, ya Ika menurut saya punya magnet tersendiri sorot mata dan pandangannya adem itu yang mungkin membuat donatur terpanggil, dan kami butuh waktu 4 hari (menghimpun dana)" imbuh Haryanto.
Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD) sendiri merupakan komunitas yang terbentuk berbasis online yang didirikan dengan tujuan memberi bantuan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, terutama yang belum ter-cover oleh program-program bantuan pemerintah maupun pihak swasta.
Haryanto mendirikan KOHD ini karena melihat banyak orang-orang yang semestinya mendapat bantuan dari program pemerintah seperti BLT, PKH, Jampersal, KIS, Jamkesmas, Jamkesda, dll, namun ternyata mereka tidak terdaftar sebagai penerima. Sebagai seorang pendamping program pengentasan kemiskinan PKH, Haryanto merasa prihatin kondisi tersebut. sebagai solusinya haryanto berusaha mengumpulkan dana dari para koleganya untuk membantu mereka tersebut.
Untuk memperluas sumber dana dari donatur, akhirnya Haryanto melalui diskusi dengan koleganya membentuk komunitas berbasis online dengan menggunakan fasilitas group facebook. Alamat fesbuknya adalah https://www.facebook.com/groups/1709739845981812/ .
Haryanto dan kawan kawan optimis group online ini bisa berjalan dengan baik, sebagaimana group-group yang sudah eksis seperti "sedekah rombongan" , "komunitas berbagi nasi" dll.
Ika diantar orang tuanya saat sekolah (kiri). KOHD serahkan laptop (kanan) |
Disamping itu KOHD mengajak seorang penulis profesional Dian Nafi dari Kauman Demak. Dian Nafi merupakan penulis produktif yang telah menelurkan buku hampir 100 judul, dimana buku-bukunya telah menempati rak-rak di jaringan toko buku nasional gramedia. Dalam kesempatan itu Dian Nafi memberikan motivasi dan karyanya kepada Ika yang duduk di Kelas 1 MTS Al Anwar Mranggen ini.
Dian Nafi Serahkan Hadiah untuk Ika |
Dana untuk membeli laptop tersebut dikumpulkan KOHD dari para donatur yang dihimpun melalui media sosial online dan BBM. "Padahal donasinya lewat BBM, ya Ika menurut saya punya magnet tersendiri sorot mata dan pandangannya adem itu yang mungkin membuat donatur terpanggil, dan kami butuh waktu 4 hari (menghimpun dana)" imbuh Haryanto.
Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD) sendiri merupakan komunitas yang terbentuk berbasis online yang didirikan dengan tujuan memberi bantuan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, terutama yang belum ter-cover oleh program-program bantuan pemerintah maupun pihak swasta.
Haryanto mendirikan KOHD ini karena melihat banyak orang-orang yang semestinya mendapat bantuan dari program pemerintah seperti BLT, PKH, Jampersal, KIS, Jamkesmas, Jamkesda, dll, namun ternyata mereka tidak terdaftar sebagai penerima. Sebagai seorang pendamping program pengentasan kemiskinan PKH, Haryanto merasa prihatin kondisi tersebut. sebagai solusinya haryanto berusaha mengumpulkan dana dari para koleganya untuk membantu mereka tersebut.
Untuk memperluas sumber dana dari donatur, akhirnya Haryanto melalui diskusi dengan koleganya membentuk komunitas berbasis online dengan menggunakan fasilitas group facebook. Alamat fesbuknya adalah https://www.facebook.com/groups/1709739845981812/ .
Haryanto dan kawan kawan optimis group online ini bisa berjalan dengan baik, sebagaimana group-group yang sudah eksis seperti "sedekah rombongan" , "komunitas berbagi nasi" dll.
KOMENTAR