Kedatangan rombongan Kirab Resolusi Jihad dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) yang ditetapkan tanggal 22 Oktober disambut meri...
Kedatangan rombongan Kirab Resolusi Jihad dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) yang ditetapkan tanggal 22 Oktober disambut meriah oleh unsur-unsur dan Banom Nahdhotul Ulama' Kabupaten Demak, antara lain: Muslimat, Anshor, Fatayat, IPNU-IPPNU, ribuan santri dari beberapa pondok yang ada di sekitar Masjid Agung Demak, Pagar Nusa dan tak ketinggalan Banser yang selalu mengamankan jalannya acara-acara NU.
Banser Kab Demak melakukan apel pengamanan penyambutan Kirab Resolusi Jihad |
Rombongan kirab tiba di Masjid Agung Demak pukul 20.00 dengan membawa Pataka Sang saka merah putih, teks resolusi jihad dan panji-panji NU. Di Masjid Agung Demak Rombongan kirab bersama Nahdhiyin Kabupaten Demak melakukan Istighosah, tahlil dan ziarah ke makam raja Demak.
Kirab Resolusi Jihad merupakan napak tilas memperingati seruan KH. Hasyim Asyari untuk berjihad mempertahankan NKRI dari serangan Sekutu. kirab ini membawa Pataka Bendera Merah Putih dan panji-panji NU berjalan secara estafet singgah di 30 Cabang NU di Indonesia sesuai rute mulai Surabaya menuju Tugu Proklamasi di Jakarta melalui jalur pantura.
Di Jakarta, peserta Kirab Hari Santri Nasional (KHSN)akan disambut Presiden Joko Widodo yang sekaligus akan menandai tanggal 22 Oktober 2015 sebagai Hari Santri Nasional akan yang diperingati secara nasional setiap tahun.
Penetapan Hari Santri Nasional pada setiap tanggal 22 Oktober itu merupakan pengakuan pemerintah dan masyarakat atas jasa kaum santri dalam perjuangan kemerdekaan RI melawan penjajah di sejumlah daerah.
Tanggal 22 Oktober 1945 merupakan hari pertemuan para ulama yang dipimpin KH Hasyim Asy'ari di Kantor PCNU Surabaya di Bubutan VI dan akhirnya mencetuskan Resolusi Jihad yang mendorong semangat pemuda dan kaum santri melawan penjajah hingga dikenal dengan Pertempuran 10 November 1945
Sebagaimana dikatakan Gus Ipul di surabaya saat pelepasa rombongan kirab, banyak sejarah yang terpotong, dan masih banyak sejarah yang tersisa. Maka, dengan dikumandankan 22 Oktober sebagai resolusi jihad adalah salah satu contoh dari sekian banyak sejarah yang belum ditulis secara resmi oleh negara
“Untuk itu, hari ini kita semua menjadi saksi, bahwa 22 Oktober resolusi jihad menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya mempertahankan RI dan sebagai sambungan perjuangan para pahlawan sebelumnya,” kata Gus ipul.
Adapun jadwal dan rute kota-kota yang disinggahi rombongan kirab resolusi jihad dapat dilihat http://www.muslimedianews.com/2015/10/jadual-kirab-resolusi-jihad-nu-dalam.html
Berikut ini beberapa foto dokumentasi Nahdhiyin Kabupaten Demak menyambut Rombongan Kirab Resolusi Jihad yang dikirim oleh Sahabat Miftakhul Huda:
KOMENTAR