Rabu siang 3 Juli 2019 akhirnya Aparat Penegah Hukum (APH) kabupaten Demak yang terdiri dari puluhan anggota Satpol PP dan dikawal anggota TNI/Polri melakukan penyegelan terhadap 37 Usaha Karaoke di Kabupaten Demak. Proses eksekusi mendapat tentangan dari pemilik dan para karyawan usaha karaoke, seperti yang terjadi di karaoke "Dewa Musik" di jalan lingkar Demak.
Sebuah potongan video amatir memperlihatkan pemilik karaoke dan belasan karayawan menghadang proses penyegelan yang dilakukan oleh anggota satpol PP Kabupaten Demak. Bahkan video ini menjadi viral di sosial media lantaran pernyataan pemilik karaoke yang dianggap aneh, "... Kalau semua orang baik semua, ya kiamat sejak dulu. Lah nerakanya yang ngisi siapa? " pernyataan lengkap pemilik karaoke bisa anda lihat di video di bawah ini.
[post_ads]
Meski mendapat tentangan dari pemilik dan karyawan karaoke, proses penutupan karaoke yang menjadi amanah Perda no 11 tahun 2018 tetap dilakukan. Eksekusi ini dilakukan setelah para sesepuh pengurus NU Cabang Demak dan Pimpinan Ansor Banser Demak yang dipimpin oleh H. Nurul Muttaqin meminta Pemkab Demak agar segera menegakkan Perda no. 11 tahun 2018.
Pada tanggal 26 Juni 2019 bertempat di Pendopo Kantor Bupati Demak, Para sesepuh ulama Pengurus NU Cabang Demak bersama pimpinan GP Ansor / Banser Kabupaten Demak melakukan Audiensi dengan Bupati H Muhammad Natsir. Audiensi tersebut membahas penegakan perda no 11 tahun 2018 yang tidak kunjung dieksekusi kendati berbagai tahapan hingga penerbitan surat peringatan ke tiga sudah dilalui. Jika APH Pemkab Demak tidak segera melakukan eksekusi, dikhawatirkan warga tidak akan percaya lagi sama pemerintah.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati berjanji bahwa APH akan melakukan eksekusi maksimal tanggal 3 Juli 2019. Dan kemarin (3/7) satpol pp dibantu TNI/Polri melakukan penyegelan tempat usaha karaoke.
[post_ads]
KOMENTAR