Festival ini menurut saya sebagai penanda berkembangnya Industri kuliner di Kota Wali. Dalam sepuluh tahun terakhir kita melihat geliat itu nampak sekali, mulai menjamurnya pedagang keliling, tenda - tenda PKL, warung makan hingga berbagai cafe dengan konsep unik. Makanan dan minuman yang dijual juga beragam mulai dari jajanan ringan hingga kelas berat, mulai yang tradisional hingga yang moderen kekinian ala anak jaman now.
 |
| Bupati dan Wakil Bupati Demak makan di acara Festival Kuliner Demak 2018 |
Di hari terakhir festival kuliner ini saya ingin posting tentang kuliner, tapi masih teringat soal karaoke yang sudah satu bulan jadi perhatian Masyarakat, dan saya kira selagi masyarakat masih punya iman dan peduli dengan demak mereka akan selalu bersuara agar usaha Karaoke hilang dari Demak. Sebenarnya dua hal ini tak ada hubungannya, namun yg membuat saya teringat adalah saat ramai-ramai bahas karaoke poster festival Kuliner Demak selalu muncul di kolom komentar dikirim oleh mas Tres salah seorang panitia festival kuliner Demak.
[post_ads]
Kembali ke festival kuliner Demak, Festival ini menurut saya sebagai penanda berkembangnya Industri kuliner di Kota Wali. Dalam sepuluh tahun terakhir kita melihat geliat itu nampak sekali, mulai menjamurnya pedagang keliling, tenda - tenda PKL, warung makan hingga berbagai cafe dengan konsep unik. Makanan dan minuman yang dijual juga beragam mulai dari jajanan ringan hingga kelas berat, mulai yang tradisional hingga yang moderen kekinian ala anak jaman now.
Bisnis kuliner ini menjanjikan untung lumayan banyak. Dan jangan salah sangka, jika pedagang bakso/siomay keliling ternyata penghasilannya lebih gede daripada gaji yang diterima mereka yang bekerja berseragam di sebuah gedung besar. Dan tak mengherankan banyak dari kalangan pedagang yang bisa pergi haji ataupun piknik jalan-jalan dibanding mereka yang kerja sebagai karyawan.
Meski menjanjikan untung besar, bukan berarti bisnis kuliner tanpa risiko. Apalagi karakter bisnis ini barang yang didagangkan biasanya dibuat sendiri dan tidak tahan lama. Sehingga potensi untung yang besar, juga dibayangi risiko yang besar pula. Oleh karena itu pebisnis yang menerjunkan diri dalam bisnis kuliner harus bisa meminimalkan risiko, sehingga bisnis berjalan sesuai yang diinginkan.
Intinya dengan adanya Festival Kuliner Demak ini, menegaskan bahwa BISNIS KULINER di Demak sangat menjanjikan, hal ini juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang ditopang dengan tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Sudah saatnya generasi muda jangan malu-malu untuk terjun di bisnis ini walau hanya berjualan keliling dengan sepeda motor. Yakinlah untungnya jauh lebih gede daripada kerja di pabrik.
Kalau dalam penyelenggaraan Festival Kuliner Demak ada beberapa kekurangan dan kritik yang disampaikan, dan belum bisa seperti festival-festival yang ada di kota-kota lain, hakikatnya itu harapan agar kedepan tetap ada festival kuliner dengan kualitas even yang lebih baik lagi. Terus maju dan berkembang industri kuliner Demak.
[post_ads]
Oh ya, saya inget di awal tulisan saya menyinggung karaoke, lewat tulisan ini saya berpesan pada para pengusaha, Mbok iya o... Di Demak kota wali ini janganlah buka usaha karaoke, ini lho ada usaha kuliner yang insya Allah prospeknya sangat bagus dan barokah. Warung makan yang dulu disulap jadi karaoke, yuk kembali lagi ke jalur bisnis kuliner. Saya doakan semoga rejeki di bisnis kuliner bisa lancar dan berkah, tidak hanya sejahtera tapi juga hidup tenang adem ayem.
KOMENTAR