Konsekuensi kebijakan subsidi langsung lpg 3 kg akan naik harganya dengan harga keekonomian sekitar 30 ribu. Kebijakan akan dilaksanakan mulai maret 2017. Subsidi akan diberikan secara langsung bagi kalangan keluarga miskin dengan instrumen kartu.
Bagi masyarakat mampu, yang selama ini menggunakan gas LPG 3 Kg bersiap-siaplah karena mulai maret 2017 harga gas LPG 3 Kg akan naik yang diperkirakan hingga mencapai angka 30 ribu rupiah. Hal ini sebagai dampak diterapkannya kebijakan subsidi langsung gas LPG oleh kementrian ESDM. Namun demikian bagi kalangan masyarakat miskin nanti akan mendapatkan subsidi langsung berupa diskon harga yang diberikan melalui instrumen kartu.
Kebijakan yang sempat beberapa kali ditunda itu, akhirnya akan berlaku mulai maret tahun ini. Keputusan pelaksanaan subsidi langsung yang akan berlaku mulai maret 2017 ini resmi dirilis oleh kementrian ESDM melalui laman migas.esdm.go.id/post/read/subsidi-langsung-lpg-3-kg-dilakukan-bertahap-mulai-maret-2017 . Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, pelaksanaan subsidi langsung Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg untuk masyarakat miskin dan rentan miskin, akan dilakukan secara bertahap mulai bulan Maret 2017. Kementerian ESDM bekerja sama dengan Kementerian Sosial terkait pendataan dan pembagian kartu kepada masyarakat yang berhak.
“Kita akan menggunakan skema subsidi langsung, bekerja sama dengan Kementerian Sosial. Jadi keluarga yang berhak dapat satu kartu yang nantinya dapat jatah LPG 3 kg sebanyak 3 tabung per bulan. Kalau yang usaha mikro ( dapat) 9 tabung,” jelas Wiratmaja di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/1).
Dijelaskan Wirat, satu kartu yang diberikan untuk masyarakat miskin tersebut, tidak dikhususkan untuk pembelian LPG 3 kg, melainkan untuk program bantuan khusus lainnya yang tengah dijalankan Pemerintah.
Saat penyaluran subsidi langsung diterapkan, maka Elpiji 3 kg akan dijual berdasarkan harga keekonomian. Untuk diketahui saat ini harga keekonomian Elpiji sekitar Rp 10 ribu. "Harganya seperti membeli dengan harga ekonomi," ucap Wiratmaja.
Untuk masyarakat yang masuk kategori miskin dan usaha mikro yang berhak menerima subsidi, akan tetap membeli dengan ahrga keekonomian. Namun, cara pembelian yang berbeda.
Masyarakat yang berhak mendapat subsidi akan membeli menggunakan kartu yang diterbitkan oleh Kementerian Sosial. ketika masyarakat miskin yang ingin membeli elpiji 3 Kg, harus menunjukkan kartu, kemudian elpiji 3 Kg dengan harga keekonomian tersebut dipotong karena ditomboki subsidi.
Pelaksanaan penyaluran subsidi langsung rencananya akan diterapkan bertahap pada Maret 2017, dengan begitu setiap masyarakat yang berhak mendapat subsidi akan mendapat jatah tiga tabung untuk rumah tangga dan sembilan tabung untuk usaha mikro per bulan.
"Jadi keluarga yang berhak dapat satu kartu yang nantinya dapat jatah LPG 3 kg sebanyak tiga tabung per bulan. Kalau yang usaha mikro (dapat) sembilan tabung,” tutur Wiratmaja sebagaimana dikutip liputan6
Kebijakan yang sempat beberapa kali ditunda itu, akhirnya akan berlaku mulai maret tahun ini. Keputusan pelaksanaan subsidi langsung yang akan berlaku mulai maret 2017 ini resmi dirilis oleh kementrian ESDM melalui laman migas.esdm.go.id/post/read/subsidi-langsung-lpg-3-kg-dilakukan-bertahap-mulai-maret-2017 . Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, pelaksanaan subsidi langsung Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg untuk masyarakat miskin dan rentan miskin, akan dilakukan secara bertahap mulai bulan Maret 2017. Kementerian ESDM bekerja sama dengan Kementerian Sosial terkait pendataan dan pembagian kartu kepada masyarakat yang berhak.
“Kita akan menggunakan skema subsidi langsung, bekerja sama dengan Kementerian Sosial. Jadi keluarga yang berhak dapat satu kartu yang nantinya dapat jatah LPG 3 kg sebanyak 3 tabung per bulan. Kalau yang usaha mikro ( dapat) 9 tabung,” jelas Wiratmaja di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/1).
Dijelaskan Wirat, satu kartu yang diberikan untuk masyarakat miskin tersebut, tidak dikhususkan untuk pembelian LPG 3 kg, melainkan untuk program bantuan khusus lainnya yang tengah dijalankan Pemerintah.
Saat penyaluran subsidi langsung diterapkan, maka Elpiji 3 kg akan dijual berdasarkan harga keekonomian. Untuk diketahui saat ini harga keekonomian Elpiji sekitar Rp 10 ribu. "Harganya seperti membeli dengan harga ekonomi," ucap Wiratmaja.
Untuk masyarakat yang masuk kategori miskin dan usaha mikro yang berhak menerima subsidi, akan tetap membeli dengan ahrga keekonomian. Namun, cara pembelian yang berbeda.
Masyarakat yang berhak mendapat subsidi akan membeli menggunakan kartu yang diterbitkan oleh Kementerian Sosial. ketika masyarakat miskin yang ingin membeli elpiji 3 Kg, harus menunjukkan kartu, kemudian elpiji 3 Kg dengan harga keekonomian tersebut dipotong karena ditomboki subsidi.
Pelaksanaan penyaluran subsidi langsung rencananya akan diterapkan bertahap pada Maret 2017, dengan begitu setiap masyarakat yang berhak mendapat subsidi akan mendapat jatah tiga tabung untuk rumah tangga dan sembilan tabung untuk usaha mikro per bulan.
"Jadi keluarga yang berhak dapat satu kartu yang nantinya dapat jatah LPG 3 kg sebanyak tiga tabung per bulan. Kalau yang usaha mikro (dapat) sembilan tabung,” tutur Wiratmaja sebagaimana dikutip liputan6
KOMENTAR