Janur dan Ketupat Mulai Ramai Dijual di Pasar

Janur, anyaman ketupat dan daun pisang dijual di Pasar Sayung, Demak Jelang perayaan bodo kupat janur kuning dan kulit ketupat mulai ram...

Janur, anyaman ketupat dan daun pisang dijual di Pasar Sayung, Demak

Jelang perayaan bodo kupat janur kuning dan kulit ketupat mulai ramai dijajakan di setiap pasar tradional di Demak, seperti di Pasar Sayung, Pasar Pagi Pos Wonokerto, Buyaran, Bintoro, dan pasar tradisional lainnya.

Harga janur rata-rata dijual lima ribu hingga enam ribu per ikat. Satu ikat berisi sepuluh lembar janur. Sedangkan untuk kulit ketupat yang sudah jadi dianyam dijual kisaran tujuh ribu hingga sembilan ribu rupiah per ikat, satu ikat berisi 10 buah anyaman kerupat.

Seorang penjaja anyaman ketupat sedang menganyam janur menjadi ketupat

Janur yang masih lembaran biasanya dijadikan kulit/bungkus makanan yang bernama lepet, semacam lemper dengan bahan beras ketan namun tanpa isi. Selain untuk lepet janur juga dibeli untuk dianyam sendiri dirumah, biasanya itu bagi yang pintar membuat anyaman ketupat dan punya waktu luang. Sedangkan bagi yang tidak tahu cara membuat anyaman ketupat mereka bisa beli yang sudah jadi.

Selai janur dijual juga daun pisang. Daun pisang ini digunakan sebagai pengganti janur yang nantinya akan dibuat lontong. Hal ini dilakukan karena keberadaan janur yang mulai langka. Selain itu ada juga yang beralasan rasa lontong dari daun pisang rasanya lebih enak daripada rasa kerupat.

Sejumlah ibu ibu menjajakan janur dan ketupat di pinggir jalan depan Pasar Bintoro Demak

Tradisi bodo kupat, atau yang dikenal lebaran kerupat merupakan tradisi yang dilaksanakan 7 hari setelah idul fitri. Ada yang mengatakan lebaran ketupan adalah lebarannya orang orang yang berpuasa syawal selama 6 hari berturut selepas isul fitri.

Tradisi ini biasanya dirayakan dengan memasak ketupat dan aneka macam sayur seperti opor, gudeg, tempe kering, soto, dll. Masakan tersebut dibagi ketetangga dan kerabat. Sebagian lagi makanan dikumpulkan di masjid/mushola pada pagi hari setelah jamaah subuh. Kemudian orang orang melakukan doa bersama. Setelah doa bersama mereka menyantap bareng ketupat dan sayur yang mereka kumpulkan.

Tradisi ini merupakan warisan wali songo yang hanya bisa di temui di wilayah nusantara.